Sabtu, 25 Januari 2014

SAMPAH BANJIR BANDANG MANADO BERKAT BUAT PEMULUG


Manado - Banjir bandang di Manado Sulawesi Utara menimbulkan kerugian yang sangat besar. Tapi di balik itu, sampahnya berkat bagi sebagian orang.

Terpantau detikcom di Jalan Ring Road yang jadi tempat pembuangan sampah banjir, dipenuhi ratusan warga. Bermodalkan karung dan pengait, mereka membongkar tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan.

Tak tanggung-tanggung, bukan hanya orang dewasa, anak kecil pun ikut berjibaku mengais rejeki. Ada yang memang berprofesi pemulung dan ada juga yang dadakan.

Ibu Iyam (45), pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo mengatakan, jauh-jauh datang ke jalan Ring Road setelah mengetahui sampah akibat banjir bandang dibuang kesana.

"Kami hidup dari sampah, jadi di mana ada sampah, di situ ada yang bisa dijadikan uang," ujarnya kepada detikcom sambil terus mengais sampah, Jumat (24/1/2014) sore.

Menurutnya, banyak barang rongsokan yang bisa dikumpulkan seperti sampah plastik, besi, aluminium dan tembaga. "Hasilnya lumayan, tapi kami simpati juga dengan para korban, sebagian hasilnya akan kami berikan ke posko bencana," terang Iyam lagi.

Selain pemulung, banyak juga warga lainnya yang ikut mendatangi jalan lingkar Manado itu untuk ikut mencari barang-barang yang masih bisa digunakan lagi.

"Masih banyak barang yang bisa digunakan, hanya perlu dicuci sudah bisa dipakai lagi," kata Desy (52) warga Kelurahan Tingkulu yang berdekatan dengan jalan Ring Road.

Banjir dan longsor di Manado dan kota sekitarnya terjadi pada Rabu (15/1) lalu. Kota luluh lantak. BNPB mencatat 19 orang meninggal. Kerugian ditaksir mencapi Rp 1,87 triliun.

Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar