Manado - Banjir bandang di Manado Sulawesi Utara menimbulkan
kerugian yang sangat besar. Tapi di balik itu, sampahnya berkat bagi sebagian
orang.
Terpantau detikcom di Jalan Ring Road yang jadi tempat
pembuangan sampah banjir, dipenuhi ratusan warga. Bermodalkan karung dan
pengait, mereka membongkar tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan.
Tak tanggung-tanggung, bukan hanya orang dewasa, anak kecil
pun ikut berjibaku mengais rejeki. Ada yang memang berprofesi pemulung dan ada
juga yang dadakan.
Ibu Iyam (45), pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sumompo mengatakan, jauh-jauh datang ke jalan Ring Road setelah mengetahui
sampah akibat banjir bandang dibuang kesana.
"Kami hidup dari sampah, jadi di mana ada sampah, di
situ ada yang bisa dijadikan uang," ujarnya kepada detikcom sambil terus
mengais sampah, Jumat (24/1/2014) sore.
Menurutnya, banyak barang rongsokan yang bisa dikumpulkan
seperti sampah plastik, besi, aluminium dan tembaga. "Hasilnya lumayan,
tapi kami simpati juga dengan para korban, sebagian hasilnya akan kami berikan
ke posko bencana," terang Iyam lagi.
Selain pemulung, banyak juga warga lainnya yang ikut
mendatangi jalan lingkar Manado itu untuk ikut mencari barang-barang yang masih
bisa digunakan lagi.
"Masih banyak barang yang bisa digunakan, hanya perlu
dicuci sudah bisa dipakai lagi," kata Desy (52) warga Kelurahan Tingkulu
yang berdekatan dengan jalan Ring Road.
Banjir dan longsor di Manado dan kota sekitarnya terjadi
pada Rabu (15/1) lalu. Kota luluh lantak. BNPB mencatat 19 orang meninggal.
Kerugian ditaksir mencapi Rp 1,87 triliun.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar