Pemandangan dari Puncak Gunung Sinai saat matahari terbit.
Ketinggian 2.285 m (7ft)
Lokasi: Saint. Catherine. Janub Sina', Mesir.
Gunung Sinai
Gunung Sinai (juga dikenal dengan nama Jabal Musa
جبل موسَى dalam bahasa Arab) adalah sebuah gunung yang
terletak di Semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya 2.285 meter dan berada di
barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung tersebut.
Pada 4 Februari 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip
Perjanjian Baru dari abad ke-4, ditemukan oleh Konstantin von Tischendorf di
kaki gunung ini.
Ada beberapa cendekiawan yang menganggapnya sama dengan
"Gunung Sinai" yang disebut-sebut dalam Alkitab Ibrani atau
Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama dalam kumpulan kitab Taurat, namun
hal ini belum dapat dipastikan.
Versi Yahudi dan Kristen
Sinai adalah nama gunung, tempat TUHAN (YHWH) menampakkan
Diri kepada Musa dan membuat perjanjian dengan suku-suku bangsa Israel yang
berkumpul di situ.
Beberapa ahli arkeologi menganggap gunung-gunung berikut
sebagai Gunung Sinai:
Jebel Musa (Gunung
Musa),
Ras ets-tsaftsafeh
(Ras Sufsafeh),
Jebel Serbal
sebuah gunung
dekat al-Hrob.
Tradisi yang cenderung menganggap Gunung Sinai adalah Jebel
Serbal, dapat dijejaki sampai Eusebius (abad ke-4); yang menyebut Jebel Musa
hanya sampai Yustinianus (abad ke-6). Karena tidak ada padang gurun di kaki
Jebel Serbal, membuatnya tak mungkin sebagai gunung perjanjian. Pandangan A
Musil, yang pernah diterima oleh kalangan luas, yg mengatakan bahwa gunung
berapi dekat al-Hrob harus disamakan dengan Gunung Sinai, tidak lagi disukai
oleh para ahli, karena dengan itu rute perjalanan Keluaran tak dapat disusun
kembali, dan pendapat itu tidak menafsirkan Keluaran 19 secara tepat.
Tinggal hanya dua kemungkinan: Jebel Musa dan Ras
ets-tsaftsafeh. Kedua gunung itu terletak pada punggung batu granit, yang
memanjang ± 4 km dari barat laut ke tenggara. Ras ets-tsaftsafeh (1.993 m)
terletak di bagian utara, dan Jebel Musa (2.244 m) di bagian selatan.
Tradisi dan kebanyakan ahli modern menerima Jebel Musa
sebagai Gunung Sinai. Namun beberapa ahli lain dengan kuat lebih memilih Ras
ets-tsaftsafeh sebagai gunung perjanjian, karena adanya dataran luas pada
kakinya, cukup untuk jemaah Israel yang besar itu (bandingkan Keluaran 20:18
'dan mereka berdiri jauh jauh'). Tapi tradisi tentang Jebel Musa sudah begitu
tua (sekitar 1500 tahun) dan gunung batu granit yg ada di situ begitu
mengagumkan sehingga mungkin sekali itulah Gunung Sinai. Tambahan lagi,
beberapa tempat perhentian pada jalan yg menuju ke gunung itu, mengarah ke kesimpulan
yang sama.
Dalam Perjanjian Lama Gunung Sinai disebut juga Gunung
Horeb. Sesudah melewati Mara dan Elim orang Israel sampai di Sinai pada bulan
ke-3 sesudah berangkat dari Mesir (Keluaran 19:1), dan berkemah di dataran kaki
gunung itu, dan dari situ puncak gunung dapat dilihat (Keluaran 19:16, 18, 20).
YHWH menampakkan diriNya kepada Musa di puncak gunung ini dan memberikan
Kesepuluh Firman dan hukum-hukum lainnya. Perjanjian yang diadakan Allah di
situ dengan umat-Nya sangat penting dalam mengikat suku-suku itu menjadi satu,
dan menempa mereka menjadi satu umat yang mengabdi kepada satu Allah. Keaslian
berita ini mendapat tentangan dari aliran modern tertentu, berdasarkan
Hakim-hakim 5:5, bahwa tradisi tentang Sinai termasuk bagian yang tua dari kepercayaan
orang Israel. Peranan Gunung Sinai yang menonjol dalam Perjanjian Lama dan
tradisi kuat yang dihubungkan dengan gunung itu, memberikan banyak bukti dalam
menopang kebenaran sejarah dari berita ini.
Di kaki Gunung Jebel Musa terdapat biara St Katarina. Di
sinilah ditemukan oleh Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian
dari Alkitab Yunani, yang disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar
(uncial). Dalam perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa
Yunani, Arab, Etiopia dan Siria (banyak dari situ belakangan ini umumnya bisa
didapati dalam film mikro).
tiba di Puncak Sinai, kira-2 jm 04.30
Setelah beristirahat kira-kira jam 01.00 (wkt
setempat) rombongan menuju ke gunung Sinai…
Kira-kira jam 01.30 dini hari kami
tiba tempat pendakian gununga Sinai. Ditempat itu telah di siapkan Unta bagi
setiap orang yang akan mendaki ke gunung Sinai. Kami tidak sempat mengambil
foto karena kegelapan malam, dan sibuk dengan unta masing-masing… merupakan
pengalaman pertama dan tak terlupakan sebab untuk pertama kali akan naik unta…
rasa cemas dan takut akan apa yang akan terjadi sotel tempat menginap dan
sepanjang jalan menuju gunung Sinai tak satupun bintang terlihat… tour leader
yang membawa kami memang sebelumnya telah mengatakan bahwa sesuatu yang indah
akan terlihat ketika mendaki gunung Sinai…
Kagum akan keindahan malam di
tengah pendakian gunung Sinai membuat hati dan pikiran berbisik, sungguh inilah
pertanda kemuliaan Allah yang nyata di gunungNya yang kudus, gungung dimana
Allah menyatakan kehadiran-Nya dan berjumpa dengan Musa. Gunung tempat Allah
menyatakan kehendak-Nya melalui dual oh batu yang bertuliskan sepuluh perintah
Allah ( Dasa Titah ).
Tanpa terasa kurang lebih 2 jam
kami tiba di tempat perhentian untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan
kaki untuk tiba di puncak Sinai yang masih memerlukan waktu sekitar 1.5 jam….
Diperhentian itu, kami berjumpa dengan orang-orang dari berbagai bangsa, ada
yang dari Indonesia (Papua dan Jakarta) ada juga yang dari Negara lain. Saling
menyapa: “Syalom”… membuat suasana menjadi indah serta merasa satu keluarga
dengan tujuan yang sama…
Setelah 30 menit beristirahat,
pendakian dilanjutkan, dari 10 orang rombongan kami yang hendak mendaki hanya 6
yang meneruskan pendakian. 4 lainnya merasa tidak mampu untuk mendaki puncak
Sinai. Awalnya dibenakku merasa akupun tidak mungkin dapat mendaki hingga di
puncak Sinai. Namun tekad, semangat dan harapan untuk menyaksikan tempat dimana
Musa menerima dua loh batu yang berisi 10 hukum Tuhan, menghapus keraguan dan
ketidakyakinan itu… perlahan kami melangkah, dan sekitar 30 menit ternyata kami
harus mampu melewati sekitar 2400 anak tangga berupa batu-batu yang di atur
sekedar tempat berpijak untuk tiba di puncak… “Aku pasti bias”… itulah
sepenggal kalimat dari hati yang merindukan menyaksikan seperti apa puncak
Sinai itu… dan tak hentinya ku berdoa kepada TUHAN, “bawalah aku tiba di puncak
gunung ini”.
Kurang lebih 1.5 jam akhirnya aku
tiba di puncak Sinai, dari rombongan kami, aku yang pertama menginjakkan kaki
di puncak gunung itu… disitu ada sekelompok orang dengan bahasa yang tidak ku
mengerti sedang bernyanyi dan berdoa… tanpa sadar air mataku menetes dan
tangisan keharuan tak dapat ku tahan… kini aku berada di puncak Sinai… aku merasa
tidak kehilangan tenaga, aku merasa segar dan kuat… seorang diri ku berdoa
kurang lebih selama 30 menit… tanpa ku tahu ternyata teman-teman lainnya sibuk
mencari aku… Johan, tour leader kami, akhirnya harus turun kembali karena
pikirnya jangan-jangan aku kehilangan jalan atau terjatuh… selesai berdoa,
ternyata aku ada di sekitar orang-orang yang tadinya bernyanyi dan berdoa dan
mereka itu ternyata dari Kenya… kemudian kami rombongan 6 orang berkumpul
dengan sukacita…
Lalu kami beribadah bersama… aku
memimpin Ibadah, satu lagu pujian kami naikkan kemudian membacakan Keluaran 19
: 19 – 20:17… lalu berdoa,,,,, kami merasakan hal yang luar biasa, apalagi saat
membaca 10 Hukum Tuhan…
Keluaran 19 : 1 - 25
19:1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah
Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
19:2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di
padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah
di sana di depan gunung itu.
19:3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru
dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub
dan kauberitakan kepada orang Israel:
19:4 Kamu sendiri telah melihat
apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu
di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi sekarang, jika kamu
sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka
kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab
Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan
imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada
orang Israel."
19:7 Lalu datanglah Musa dan
memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman
yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
19:8 Seluruh bangsa itu menjawab
bersama-sama: "Segala yang difirmankan
TUHAN akan kami lakukan." Lalu
Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan
datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh
bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka
senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa
itu kepada TUHAN.
19:10 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada
bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan
mereka harus mencuci pakaiannya.
19: 11 Menjelang
hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di
depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
19:12 Sebab itu haruslah engkau
memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik,
jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang
kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
19:13 Tangan seorangpun tidak
boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai
mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila
sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
19:14 Lalu turunlah Musa dari
gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan
merekapun mencuci pakaiannya.
19:15 Maka kata Musa kepada bangsa
itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh
dengan perempuan."
19:16. Dan terjadilah pada hari
ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas
gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh
bangsa yang ada di perkemahan.
19:17 Lalu Musa membawa bangsa itu
keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki
gunung.
19:18 Gunung Sinai ditutupi
seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya
membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19:19 Bunyi sangkakala kian lama
kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
19:20 Lalu turunlah TUHAN ke atas
gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak
gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
19:21 Kemudian TUHAN berfirman
kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka
jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak
dari mereka akan binasa.
19:22 Juga para imam yang datang
mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda
mereka."
19:23 Lalu berkatalah Musa kepada
TUHAN: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab
Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas
sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus."
19:24 Lalu TUHAN berfirman
kepadanya: "Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta
Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap
TUHAN, supaya mereka jangan dilanda-Nya."
19:25 Lalu turunlah Musa
mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.
Di
kaki Gunung Jebel Musa terdapat biara St Katarina. Di sinilah ditemukan oleh
Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian dari Alkitab Yunani, yang
disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar (uncial). Dalam
perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa Yunani, Arab,
Etiopia dan Siria
Foto-foto lain suasana/pemandangan gunung Sinai