Rabu, 23 Oktober 2013

ZIARAH Tanah Perjanjian (Bagian Lima)




Pemandangan dari Puncak Gunung Sinai saat matahari terbit.
Ketinggian 2.285 m (7ft)
Lokasi: Saint. Catherine. Janub Sina', Mesir.

 Gunung Sinai
Gunung Sinai (juga dikenal dengan nama Jabal Musa جبل موسَى dalam bahasa Arab) adalah sebuah gunung yang terletak di Semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya 2.285 meter dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung tersebut.

Pada 4 Februari 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip Perjanjian Baru dari abad ke-4, ditemukan oleh Konstantin von Tischendorf di kaki gunung ini.

Ada beberapa cendekiawan yang menganggapnya sama dengan "Gunung Sinai" yang disebut-sebut dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama dalam kumpulan kitab Taurat, namun hal ini belum dapat dipastikan.
Versi Yahudi dan Kristen

Sinai adalah nama gunung, tempat TUHAN (YHWH) menampakkan Diri kepada Musa dan membuat perjanjian dengan suku-suku bangsa Israel yang berkumpul di situ.

Beberapa ahli arkeologi menganggap gunung-gunung berikut sebagai Gunung Sinai:

    Jebel Musa (Gunung Musa),
    Ras ets-tsaftsafeh (Ras Sufsafeh),
    Jebel Serbal
    sebuah gunung dekat al-Hrob.

Tradisi yang cenderung menganggap Gunung Sinai adalah Jebel Serbal, dapat dijejaki sampai Eusebius (abad ke-4); yang menyebut Jebel Musa hanya sampai Yustinianus (abad ke-6). Karena tidak ada padang gurun di kaki Jebel Serbal, membuatnya tak mungkin sebagai gunung perjanjian. Pandangan A Musil, yang pernah diterima oleh kalangan luas, yg mengatakan bahwa gunung berapi dekat al-Hrob harus disamakan dengan Gunung Sinai, tidak lagi disukai oleh para ahli, karena dengan itu rute perjalanan Keluaran tak dapat disusun kembali, dan pendapat itu tidak menafsirkan Keluaran 19 secara tepat.

Tinggal hanya dua kemungkinan: Jebel Musa dan Ras ets-tsaftsafeh. Kedua gunung itu terletak pada punggung batu granit, yang memanjang ± 4 km dari barat laut ke tenggara. Ras ets-tsaftsafeh (1.993 m) terletak di bagian utara, dan Jebel Musa (2.244 m) di bagian selatan.

Tradisi dan kebanyakan ahli modern menerima Jebel Musa sebagai Gunung Sinai. Namun beberapa ahli lain dengan kuat lebih memilih Ras ets-tsaftsafeh sebagai gunung perjanjian, karena adanya dataran luas pada kakinya, cukup untuk jemaah Israel yang besar itu (bandingkan Keluaran 20:18 'dan mereka berdiri jauh jauh'). Tapi tradisi tentang Jebel Musa sudah begitu tua (sekitar 1500 tahun) dan gunung batu granit yg ada di situ begitu mengagumkan sehingga mungkin sekali itulah Gunung Sinai. Tambahan lagi, beberapa tempat perhentian pada jalan yg menuju ke gunung itu, mengarah ke kesimpulan yang sama.

Dalam Perjanjian Lama Gunung Sinai disebut juga Gunung Horeb. Sesudah melewati Mara dan Elim orang Israel sampai di Sinai pada bulan ke-3 sesudah berangkat dari Mesir (Keluaran 19:1), dan berkemah di dataran kaki gunung itu, dan dari situ puncak gunung dapat dilihat (Keluaran 19:16, 18, 20). YHWH menampakkan diriNya kepada Musa di puncak gunung ini dan memberikan Kesepuluh Firman dan hukum-hukum lainnya. Perjanjian yang diadakan Allah di situ dengan umat-Nya sangat penting dalam mengikat suku-suku itu menjadi satu, dan menempa mereka menjadi satu umat yang mengabdi kepada satu Allah. Keaslian berita ini mendapat tentangan dari aliran modern tertentu, berdasarkan Hakim-hakim 5:5, bahwa tradisi tentang Sinai termasuk bagian yang tua dari kepercayaan orang Israel. Peranan Gunung Sinai yang menonjol dalam Perjanjian Lama dan tradisi kuat yang dihubungkan dengan gunung itu, memberikan banyak bukti dalam menopang kebenaran sejarah dari berita ini.

Di kaki Gunung Jebel Musa terdapat biara St Katarina. Di sinilah ditemukan oleh Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian dari Alkitab Yunani, yang disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar (uncial). Dalam perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa Yunani, Arab, Etiopia dan Siria (banyak dari situ belakangan ini umumnya bisa didapati dalam film mikro).


 tiba di Puncak Sinai, kira-2 jm 04.30
Setelah beristirahat kira-kira jam 01.00 (wkt setempat) rombongan menuju ke gunung Sinai…
Kira-kira jam 01.30 dini hari kami tiba tempat pendakian gununga Sinai. Ditempat itu telah di siapkan Unta bagi setiap orang yang akan mendaki ke gunung Sinai. Kami tidak sempat mengambil foto karena kegelapan malam, dan sibuk dengan unta masing-masing… merupakan pengalaman pertama dan tak terlupakan sebab untuk pertama kali akan naik unta… rasa cemas dan takut akan apa yang akan terjadi sotel tempat menginap dan sepanjang jalan menuju gunung Sinai tak satupun bintang terlihat… tour leader yang membawa kami memang sebelumnya telah mengatakan bahwa sesuatu yang indah akan terlihat ketika mendaki gunung Sinai…
Kagum akan keindahan malam di tengah pendakian gunung Sinai membuat hati dan pikiran berbisik, sungguh inilah pertanda kemuliaan Allah yang nyata di gunungNya yang kudus, gungung dimana Allah menyatakan kehadiran-Nya dan berjumpa dengan Musa. Gunung tempat Allah menyatakan kehendak-Nya melalui dual oh batu yang bertuliskan sepuluh perintah Allah ( Dasa Titah ).
Tanpa terasa kurang lebih 2 jam kami tiba di tempat perhentian untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk tiba di puncak Sinai yang masih memerlukan waktu sekitar 1.5 jam…. Diperhentian itu, kami berjumpa dengan orang-orang dari berbagai bangsa, ada yang dari Indonesia (Papua dan Jakarta) ada juga yang dari Negara lain. Saling menyapa: “Syalom”… membuat suasana menjadi indah serta merasa satu keluarga dengan tujuan yang sama…
Setelah 30 menit beristirahat, pendakian dilanjutkan, dari 10 orang rombongan kami yang hendak mendaki hanya 6 yang meneruskan pendakian. 4 lainnya merasa tidak mampu untuk mendaki puncak Sinai. Awalnya dibenakku merasa akupun tidak mungkin dapat mendaki hingga di puncak Sinai. Namun tekad, semangat dan harapan untuk menyaksikan tempat dimana Musa menerima dua loh batu yang berisi 10 hukum Tuhan, menghapus keraguan dan ketidakyakinan itu… perlahan kami melangkah, dan sekitar 30 menit ternyata kami harus mampu melewati sekitar 2400 anak tangga berupa batu-batu yang di atur sekedar tempat berpijak untuk tiba di puncak… “Aku pasti bias”… itulah sepenggal kalimat dari hati yang merindukan menyaksikan seperti apa puncak Sinai itu… dan tak hentinya ku berdoa kepada TUHAN, “bawalah aku tiba di puncak gunung ini”.
Kurang lebih 1.5 jam akhirnya aku tiba di puncak Sinai, dari rombongan kami, aku yang pertama menginjakkan kaki di puncak gunung itu… disitu ada sekelompok orang dengan bahasa yang tidak ku mengerti sedang bernyanyi dan berdoa… tanpa sadar air mataku menetes dan tangisan keharuan tak dapat ku tahan… kini aku berada di puncak Sinai… aku merasa tidak kehilangan tenaga, aku merasa segar dan kuat… seorang diri ku berdoa kurang lebih selama 30 menit… tanpa ku tahu ternyata teman-teman lainnya sibuk mencari aku… Johan, tour leader kami, akhirnya harus turun kembali karena pikirnya jangan-jangan aku kehilangan jalan atau terjatuh… selesai berdoa, ternyata aku ada di sekitar orang-orang yang tadinya bernyanyi dan berdoa dan mereka itu ternyata dari Kenya… kemudian kami rombongan 6 orang berkumpul dengan sukacita…

Lalu kami beribadah bersama… aku memimpin Ibadah, satu lagu pujian kami naikkan kemudian membacakan Keluaran 19 : 19 – 20:17… lalu berdoa,,,,, kami merasakan hal yang luar biasa, apalagi saat membaca 10 Hukum Tuhan…
 Keluaran 19 : 1 - 25

19:1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
19:2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
19:3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: 

19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
19:7 Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
19:8 Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan
TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN. 

19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
19:10 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
 
19: 11 Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 

19:12 Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
19:13 Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
19:14 Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
19:15 Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
19:16. Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
19:17 Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
19:18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19:19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
19:20 Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
19:21 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa.
19:22 Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka."
19:23 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus."
19:24 Lalu TUHAN berfirman kepadanya: "Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap TUHAN, supaya mereka jangan dilanda-Nya."
19:25 Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.


Di kaki Gunung Jebel Musa terdapat biara St Katarina. Di sinilah ditemukan oleh Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian dari Alkitab Yunani, yang disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar (uncial). Dalam perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa Yunani, Arab, Etiopia dan Siria 




Foto-foto lain suasana/pemandangan gunung Sinai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar