BETLEHEM
(Arab:)بيت لحم
rumah daging (Arab);
rumah roti (Ibrani & Aram)
Betlehem atau Bethlehem (bahasa Arab: بيت لحم, Bayt Laḥm, "rumah daging"; bahasa
Ibrani: בית לחם, Standar Bet léḥem/Bet láḥem
Tiberias Bêṯ léḥem/Bêṯ lāḥem ; "rumah roti"; bahasa Yunani: Βηθλεέμ;
bahasa Latin: Bethleem; bahasa Inggris: Bethlehem) adalah sebuah kota Palestina
di Tepi Barat dan merupakan sebuah pusat budaya Palestina dan industri
pariwisata. Penduduknya berjumlah 29.019 jiwa (2005).[
Kota ini memiliki arti penting bagi umat Kristen karena
dipercayai sebagai tempat kelahiran Yesus dari Nazaret. Kuburan Rahel yang
penting dalam agama Yahudi terletak di pinggiran kota ini. Betlehem juga
merupakan tempat bagi komunitas Kristen Palestina terbesar di Timur Tengah.
Kota ini terletak sekitar 10 km di sebelah selatan Yerusalem, dengan ketinggian
sekitar 765 meter (2.510 kaki) di atas permukaan laut. Kota raya Betlehem juga
mencakup kota kecil Beit Jala dan Beit Sahour.
Gereja Kelahiran, dibangun oleh Konstantin Agung (tahun 330
M), berdiri di tengah Betlehem di atas sebuah gua yang dalam bahasa Inggris
disebut Holy Crypt, dan yang menurut tradisi Kristen merupakan tempat Yesus
Kristus dilahirkan. Ini merupakan gereja Kristen tertua di dunia. Dekat
dengannya terletak sebuah gua lainnya di mana konon Hieronimus, seorang bapa
gereja, menghabiskan tiga puluh tahun hidupnya menterjemahkan Alkitab dari
bahasa Yunani ke bahasa Latin (lihat Vulgata).
Di Betlehem terdapat Universitas Betlehem [1], sebuah lembaga
pendidikan besar Katolik Roma yang didirikan di bawah arahan Vatikan.
Etimologi
Menurut buku yang berjudul "Jejak Yakjuj Dan
Makjuj" karya Wisnu Sasongko, asal mula nama Bethlehem adalah ketika
seorang nabi yang bernama Hazqiyal (Yehezkiel) menyaksikan proses kebangkitan
kembali dari ribuan tulang belulang dari Bani Israel.[4]
Bethlehem berasal dari dua suku kata Bayt (البيت) yang berarti rumah dan
Lahm (لحم) berarti
daging, maka jika disatukan menjadi Bayt al-Lahm, secara harfiah memiliki arti
tempat daging, tetapi makna yang lebih tepat adalah tempat menyatunya
(terbungkusnya) tulang belulang dengan daging. Peristiwa ini dicatat dalam
Kitab Ezekiel, Nubuat Pembangunan (Yehezkiel 37:1-14).
SejarahAlkitab
Kota ini terletak di "daerah perbukitan"
dari Yehuda, yang mulanya dinamai Efrata (Kejadian 35:16, 19; Kejadian 48:7;
Rut 4:11). Daerah ini juga dinamai Betlehem Efrata (Mikha 5:1), Betlehem-Yehuda
(1 Samuel 17:12), dan "kota Daud" (Lukas 2:4). Kota ini pertama kali
dicatat dalam Kitab Suci sebagai tempat di mana Rahel meninggal dan dikuburkan
"di jalan", tepat di utara kota itu (Kejadian 48:7). Kota ini menjadi
kediaman asal Yonatan bin Gersom bin Musa dari suku Lewi (Hakim-hakim 17 dan
18), serta gundik dari seorang Lewi yang kemudian menjadi penyebab peperangan
orang Israel dengan bani Benyamin (Hakim-hakim 19 sampai 21). Lembah di sebelah
timur adalah tempat berlangsungnya kisah Rut orang Moab. Ini adalah
ladang-ladang tempat ia memetik gandum, dan jalan yang ditempuhnya ketika ia
dan Naomi kembali ke kota (Kitab Rut pasal 1 sampai 4.
Kota Daud
Yang paling penting, Betlehem adalah tempat kelahiran Daud,
raja kedua Israel. Kota ini pun merupakan tempat ia diurapi menjadi raja oleh
Samuel (1 Samuel 16:4-13). Dari sumur Betlehem inilah tiga dari pahlawannya
membawa air untuknya dengan mempertaruhkan nyawa mereka ketika Daud berada di
gua Adulam (2 Samuel 23:13-17).
= Periode Israel dan Yehuda
Konfirmasi arkeologi bahwa Bethelem merupakan kota di Israel
ditemukan pada tahun 2012 pada penggalian di Kota Daud dalam bentuk suatu segel
bulla (meterai segel yang ditekan pada tanah liat kering) dengan tulisan abjad
Ibrani Kuno yang terdiri dari 3 baris berbunyi:
baris 1: pada tahun ke-7
baris 2: dari kota Betlehem
baris 3: kepada raja,"
menunjukkan bahwa meterai itu digunakan untuk menyegel tali
yang menutup kiriman biji-bijian, anggur dan barang-barang lain sebagai
pembayaran pajak pada sekitar abad ke-8 sampai ke-7 SM.[5]
Tempat kelahiran Yesus
Bintang perak yang menandai tempat kelahiran Yesus menurut
tradisi gereja.
Kota ini adalah tempat kelahiran dari Dia "yang
permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1). Di
sinilah kelahiran Mesias dinantikan. Karena itu, Injil Lukas 2:4 dan Matius 2:1
melaporkan bahwa Yesus Kristus, yang mereka beritakan sebagai sang Mesias,
dilahirkan di Betlehem, meskipun ia kemudian dibesarkan di Nazaret, Galilea.
Matius melaporkan bahwa Herodes, setelah kelahiran Yesus, memerintahkan
"menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak
yang berumur dua tahun ke bawah" (Matius 2:16, 18; Yeremia 31:15).
Masa Romawi dan Bizantium
Kota ini hancur pada masa pemberontakan Bar Kokhba (132-135
M) dan orang-orang Romawi membangun sebuah tempat suci untuk Adonis di tempat
kelahiran Yesus. Baru pada tahun 326 gereja Kristen pertama dibangun, ketika
Helena, ibunda kaisar Kristen pertama, Konstantin, mengunjungi Betlehem.
Pada masa pemberontakan Samaria pada 529, Betlehem dirampok,
dan tembok-tembok kota serta Gereja Kelahiran dihancurkan, namun semuanya itu
segera dibangun kembali berdasarkan perintah Kaisar Yustinianus. Pada 614,
Persia menyerbu Palestina dan merebut Betlehem. Kisah yang diceritakan dalam
sumber-sumber yang belakangan mengatakan bahwa mereka membatalkan rencana
menghancurkan Gereja Kelahiran ketika mereka melihat gambar orang majus yang
dilukiskan mengenakan pakaian Persia dalam salah satu mosaik di Gereja itu.
Pemerintahan Arab dan Perang Salib
Pada 637, tak lama setelah Yerusalem direbut tentara-tentara
Muslim, Kalifah Umar ibn al-Khattab mengunjungi Betlehem dan berjanji bahwa
Gereja Kelahiran akan dilestarikan untuk dipakai orang Kristen.
Pada 1099 Betlehem direbut oleh para Tentara Salib, yang
membentenginya dan membangun sebuah biara yang baru di sebelah utara Gereja
Kelahiran. Kota itu makmur di bawah pemerintahan mereka. Pada hari Natal tahun
1100 Baldwin I, raja Frankia pertama dari Kerajaan Yerusalem, dinobatkan di
Betlehem, dan tahun itu, keuskupan Latin juga dibentuk di kota tersebut.
Pada 1187, Saladin merebut Betlehem dari tangan Tentara
Salib, dan para rohaniwan Latin dipaksa pergi. Saladin menyetujui kembalinya
dua imam dan dua diaken Latin pada 1192. Namun kota itu menderita karena
hilangnya bisnis dari para peziarah. Betlehem untuk sementara waktu kembali ke
tangan Tentara Salib melalui perjanjian antara 1229 dan 1244. Pada 1250, dengan
berkuasanya Rukn al-Din Baibars, toleransi terhadap kekristenan menurun, para
pendeta meninggalkan kota, dan pada 1263 tembok-tembok kota dihancurkan. Para
agamawan Latin kembali ke kota itu selama abad berikutnya, membentuk biara yang
berdampingan dengan Basilika, dan pada 1347 Ordo Fransiskan mendapatkan hak
milik atas Gua Kelahiran serta hak untuk menyelenggarakan dan memelihara
Basilika itu.
Betlehem di bawah Kerajaan Ottoman
Pemandangan Betlehem pada 1894 dengan para Peziarah
Di bawah kekuasaan Ottoman sejak 1517, kekuasaan atas
Basilika diperebutkan sengit antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks.
Dari 1831 hingga 1841 Palestina berada di bawah pemerintahan
Muhammad Ali dari Mesir. Pada masa ini, kota ini mengalami gempa bumi dan penghancuran
wilayah Muslim oleh para pasukan, sebagai pembalasan atas sebuah pembunuhan.
Pada 1841, Betlehem sekali lagi berada di bawah kekuasaan Ottoman, hingga akhir
Perang Dunia I dan pemaksaan Mandat Inggris atas Palestina.
Abad ke-20
Betlehem modern
Dalam resolusi Sidang Umum PBB tahun 1947 untuk membagi
Palestina, Betlehem dimasukkan dalam enklaf internasional khusus Yerusalem
untuk dikuasai oleh PBB. Yordania menduduki kota itu pada Perang Arab-Israel
1948. Banyak pengungsi dari daerah-daerah yang direbut oleh pasukan-pasukan
Zionis pada 1947 - 1948 datang ke Betlehem, membangun kemah-kemah di utara kota
dekat jalan ke Yerusalem dan di perbukitan di selatan antara kota itu dan Kolam
Salomo. Semua ini kemudian menjadi kemah-kemah resmi pengungsi dari Beit Jibrin
(atau al-'Azza) dan 'A'ida (di utara) dan Deheisheh di selatan. Arus masuk
pengungsi ini mengubah demografi Betlehem secara drastis.
Yordan mempertahankan kekuasaan atas kota itu hingga 1967,
ketika Betlehem direbut oleh Israel bersama-sama dengan sisa bagian dari Tepi
Barat.
Pada 21 Desember 1995, Betlehem menjadi salah satu wilayah
di bawah kekuasaan penuh oleh Otoritas Palestina. Ia menjadi ibukota distrik
Betlehem. Populasi Kristen bukan lagi mayoritas penduduk di situ, tetapi sebuah
peraturan khusus mensyaratkan bahwa walikota dan mayoritas dewan kota harus
Kristen.
Kunjungan pertama di Betlehem dimulai dengan mengunjungi Padang Gembala, tempat dimana para gembala menerima kabar sukacita tentang kelahiran Yesus (Luk 2 : 8 - 14).
di tempat ini terdapat sebuah gua yang diyakini sebagai tempat tinggal para gembala yang menerima kabar dari malaikat tentang kelahiran Yesus. Mengapa gembala-gembala yang diam ditempat ini yang menerima berita tentang kelahiran Yesus ? padahal disekitar tempat ini terdapat juga banyak para gembala yang menjaga kawanan domba... Gembala-gembala yang ada ditempat ini, adalah para gembala yang menjaga/memelihara domba-domba yang terbaik untuk dipersembahkan di bait Allah. Jadi mereka bukan sembarang gembala, karena itulah mereka yang menerima berita sukacita itu.
Tempat ini yang diyakini sebagai tempat tinggal asli para gembala yang menerima kabar sukacita
Pada abab ke IV gua ini menjadi gereja, itu artinya umat Kristen diabad IV beribadah di tempat ini. Gereja ini dibangun oleh Ordo Fransiskan. Di bagian samping atas gua gembala ini terdapat gereja gembala yang berbentuk kemah yang dibangun pada abad ke XX oleh arsitek yang terkenal Antonio Baluzzi.
fFoto-foto di padang gembala.
bagian depan sesudah pintu masuk
patung gembala di halaman padang gembala
bagian dalam gua gembala
tempat ini dijadikan gereja pada abad empat
latar belakang tempat para gembala
mimbar di dalam gua gembala
bacaan di ruang dlm gereja gembala
gambar para gembala yg menerima kabar kelahiran Yesus
gambar para gembala menyaksikan kelahiran Yesus
dalam gambar nampak ada Keledai dan Lembu yang artinya
Keledai adalah alat transportasi para raja Israel di jaman itu
Lembu merupakan persembahan termahal di jaman ini
kedua binatang ini menunjukkan bahwa Yesus yang dilahirkan itu adalah Raja.
para gembala membawa kabar sukacita
mimbar di dalam ruangan gereja gembala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar